Artikel Islam: Ketika Akhirat Hanyalah Sebuah Simbol

Sering sekali kita berbicara tentang masalah agama dengan kawan kita , sering sekali kita berdiskusi tentang masalah Akhirat dengan semangat yang menggebu-gebu, tapi pernahkah kita bertanya kepada diri kita sendiri, apakah kita benar-benar sudah meresapi apa yang sedang kita bicarakan? Apakah pernah terbesit di dalam diri kita kalau apa yang kita bicarakan tidak berbekas di dalam diri kita? Apakah kita sadar kalau saat ini keadaan kita sama dengan Bani Israil ketika Allah menegur dalam surat Al-Baqarah ayat 44 “Apakah kamu menyeru manusia kepada kebaikan, padahal kamu lupa perihal dirimu sendiri? … “

Saudaraku sering sekali kita berdebat, berdiskusi tenang berbagai masalah dalam Agama kita, tapi pada kenyataan yang terjadi tidak ada kemajuan sedikitpun dari diri kita dari apa yang kita bicarakan. Saudaraku seringkali kita menyeru kepada kebaikan , padahal kita sendiri tidak melakukan kebaikan yang kita umbar. Lidah kita berbicara tapi semuanya tidak berbekas di dalam hati kita. Apakah kita sadar kalau keadaan kita sama dengan kaum Khawarij yang dicela oleh Rasulullah ‘alaihi sholatu wa sallam “Mereka membaca Al Qur’an tapi tidak melewati kerongkongan mereka.” (HR. Bukhari nomor 3610 dan Muslim nomor 4351).

Wahai saudaraku banyak sekali kita berbicara tentang akhirat, banyak sekali kita berbica tentang agama, tapi lihat semua itu tidak banyak memberikan manfaat untuk diri kita. Kita mengenal Islam, kita tahu hukum, tapi pada kenyataannya semua itu hanya menjadi sebuah simbol yang hanya menjadi hiasan dalam hidup kita.

Ketika kita mengucapkan “Allahu Akbar” apakah kita paham yang sedang kita ucapkan? Ketika kita bersumpah dengan nama Allah, apakah kita paham makna dari sumpah itu? Ketika kita sholat membaca alfatihah apakah kita sudah memahami apa yang sedang kita baca? Sudahkah Islam melebur kepada setiap sisi kehidupan kita? Apakah kita masih termasuk dari golongan orang-orang yang hanya menjadikan Islam sebuah simbol?

Tulisan ini hanyalah sebuah renungan untuk diri kita sendiri, agar kita senantiasa mengingat dan mawas diri dari apa yang telah kita ucapkan. Setiap perbuatan , setiap perkataan, semua akan dipertanggung jawabkan. Semoga Allah mengampuni khilaf kita dan memberikan cahaya iman yang menjadi pelita dalam hidup kita. Semoga Allah senantiasa memberikan kita petunjuk dan hidayah kepada kita. Semoga kelak kita menjadi seorang hamba yang dengan bangga mengibarkan panji-panji Islam dalam diri kita sendiri. Semoga kita bukan menjadi orang yang hanya berbicara tapi tidak dapat manfaat dari apa yang dibicarakan. Ya Allah berikanlah kekuatan dan ketabahan kepada diri saya dan saudara-saudara saya seiman untuk berpegang teguh dalam Agama ini.

Amien